Halaman

Minggu, 15 Desember 2013

BERBAGI PENGALAMAN TENTANG ASTRONOMI



TAFAKKUR DENGAN BINTANG-BINTANG  CIPTAAN ALLAH SWT




        ALLAH SWT mendeskripsikan makhluk ciptaan NYA berupa bintang dalam 4 bentukan kata, yaitu:

1. NAJM (berarti benda langit yang bercahaya selain matahari dan bulan)
2. BURUJ (berati kelompok, gugusan, atau lebih dikenal dengan rasi bintang)
3. KAWKAB (berarti benda langit yang bercahaya paling terang setelah matahari dan bulan)
4. MISBAH (berarti pelita, atau sumber cahaya)

       Adapun ALLAH SWT menciptakan bintang dapat disimpulkan menjadi 3 hal, yaitu:
       1. Hiasan langit
       2. Pelempar Syetan
       3. Penunjuk arah


       Kemudian pernah terpikir dalam benakku.., mungkinkah manusia bisa meneladani bintang? Apakah bisa menjadi NAJM yang memiliki sinar? mungkinkah bisa menjadi BURUJ yang sinergi dengan partner yang lain.., sehingga membentuk gugusan kerja sama yang lebih indah? atau mungkinkah sanggup menjadi KAWKAB yang jika dibutuhkan dapat menjelma sebagai yang paling terang untuk membimbing dan memimpin para umat/ sahabatnya? atau adakah yang kuat menjadi MISBAH untuk menjadi penjaga semangat dan penghidup asa, atau sumber penerang hati dikala yang lain mulai redup atau bahkan mati...?

 
Kawan..., itulah sepenggal benakku tentang ciptaan ALLAH yang sangat indah itu. yaaah...bintang-bintang nan cantik dengan kelap-kelip cahayanya yang indah di langit itu membuat aku bernostalgia ke masa dimana waktu aku masih kecil. sewaktu..., ehmmm..., aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak..!!! hehehe... yang lucu aku masih ingat beberapa lagu anak-anak yang diajarkan oleh guru aku dulu. banyak banget deh, saking banyaknya sampe-sampe aku nggak ingat sama sekali...., wkwkwk........!

yang masih aku ingat cuma lagu yang ini:
         Ku pandang langit penuh bintang bertaburan....
         Berkelap-kelip seumpama bintang .... (maaf uda lupa hehehe)
         itulah bintangku, bintang kejora yang indah selalu

 
Seiring dengan berjalannya waktu, rasa ketertarikan aku terhadap indahnya langit semakin lama semakin muncul. apalagi menginjak duduk di bangku kelas 5 SD ada mata pelajaran IPA yang membahas tentang astronomi, yang dibahas mengenai bab Tata Surya, Planet, Asteroid, meteoroid. wuiiih..., rasanya seneng banget. Alhamdulillah..,aku sangat bersyukur bisa memandang keindahan langit malam. Subhanallah.., Nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan?

Dan kini, menginjak usia aku yang udah berkepala dua, aku semakin hobi aja sama astronomi. meskipun masih belum memiliki alat penunjang seperti Binokuler ataupun Teropong Bintang, namun aku sangat bersyukur dikaruniai ALLAH 2 buah bola mata yang tiada ternilai harganya...! Subhanallah....


 
ALLAH SWT berfirman dalam Al Qur’an surah 40 ayat 57 :
 “Sesungguhnya penciptaan Langit dan Alam Semesta lebih dahsyat dari pada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”
 
      Ehmm..., baiklah ngomong-ngomong soal bintang, mari kita tafakkuri sejenak. Sahabat tau nggak apanama benda langit yang sangat terang.., menyilaukan.., ukurannya hanya sebesar piringan kecil, tetapi dia mampu menjadi sumber energi sehingga menunjang adanya kehidupan di planet kita. kira-kira apa nama benda tersebut...?

Yaa.., betul, Matahari. sang surya yang sudah berkontribusi besar kepada kita, umat manusia di bumi.meskipun hanya seukuran piringan kecil, namun dia berpengaruh besar dalam menunjang kehidupan kita. dan tahukah kalian sebenarnya matahari kita sebagai pusat tata surya ternyata adalah bintang lho..? Masya ALLAH.. koq bisa seterang dan sesilau itu toh? padahal kebanyakan bintang hanya berbentuk titik-titik kecil yang berkelap-kelip cahayanya.., berarti bintang kita (matahari) gedee banget ya...! memang gede sih, tapi sebenarnya matahari itu masih kalah ukurannya jika dibanding dengan bintang yang lain. koq bisa begitu? itu karena matahari adalah bintang yang paling dekat jaraknya dengan bumi, sehingga nampak gede ukurannya.. yaaa kira-kira berjarak sekitar 150 juta km. Masya Allah...., jauh banget ya..., lantas bintang-bintang yang lain berapa juta km jaraknya? Subhanallah jadi merinding rasanya membayangkan benda sejauh itu.


Bintang terdekat kedua setelah matahari adalah Alpha Centauri. Alpha Centauri sendiri merupakan sistem dari 3 buah bintang yang terdiri dari Alpha centauri A, Alpha centauri B, dan Alpha centauri C (Proxima Centauri).  Berjarak sekitar 4,4 tahun cahaya dari bumi. Bintang ini mudah sekali terlihat di malam hari karena tingkat kecerahannya yang besar setelah Sirius dan Canopus. Alpha centauri merupakan bintang paling cemerlang dalam rasi centaurus dan paling cemerlang ketiga di langit malam.


Bintang terdekat ketiga setelah Alpha Centauri adalah Sirius (Alpha CMa) . Magnitudo Visualnya -1,47 yang membuatnya menjadi bintang paling cemerlang di langit malam. Bintang permata putih nan cantik ini berada pada jarak 8,6 tahun cahaya dan terletak di konstelasi Canis Major. Periode yang paling bagus melihat bintang ini yaitu pada bulan september s/d November pada waktu menjelang fajar. Tapi tahukah kalian berapa diameter dari bintang paling cemerlang ini. Jika matahari berdiameter 1.392.00 km, diameter Sirius mencapai 2.506.000 km atau nyaris 2 kali ukuran matahari. Masya Allah...,


Oh ya..., tafakkur nya masih berlanjut lho. Karena masih banyak beberapa bintang yang menandingi sirius, woow, hebat siapa bintang yang di maksud? Yuk ikuti terus ...!


Mari kita ambil contoh sebuah bintang bernama Rigel, bintang ini cantik sekali tampil sebagai “kaki kiri” rasi bintang paling terkenal, Orion. Magnitudo semunya sekitar +0,12 yang membuatnya menjadi bintang tercerah ketujuh di langit malam. Lalu seberapa besar Rigel ini? Jangan terkejut kawan, jari-jari Rigel ternyata 78 kali jari-jari Matahari, atau sekitar 54.249.000 km. Artinya hampir sebesar jarak Matahari-Merkurius (58.065.000 km).  Dan yang lebih mencengangkan dari bintang yang terlihat cantik ini adalah suhu permukaannya mencapai 11.000 kelvin atau nyaris dua kali suhu permukaan Matahari, artinya suhu inti dari bintang ini juga jauh lebih tinggi dari suhu inti Matahari. Rigel bahkan memancarkan energi 66.000 kali energi yang dipancarkan Matahari. Rigel terlihat sangat kecil di langit karena ia berjarak 773 tahun cahaya dari Bumi, artinya cahaya butuh waktu 773 tahun untuk sampai dari Rigel ke Bumi. Tak terbayangkan jika Allah SWT menukar Matahari kita  dengan bintang Rigel. Naudzubillah Mindzalik...!


Oke..., kita jeda sebentar ya tafakkur kita.., karena tadi ada satu kalimat yang menyebutkan satuan bintang dengan tahun cahaya. Apa..??? tahun cahaya, apa itu Tahun Cahaya...? ada yang tahu istilah tersebut? Oke deh...., mari kita telaah lebih lanjut.

            
        Salah satu contoh yang menurutku pasaran , tetapi menarik agar lebih mudah dipahami, begini....! sebelumnya kawan-kawan sudah membaca bahwa bintang terdekat  dengan matahari adalah Alpha Centauri, jaraknya adalah sekitar 4,4 tahun cahaya dari bumi. Jadi maksudnya, kalau kita hari ini.., malam ini.., menit ini.., detik ini.., mengamati bintang tersebut, maka cahaya dari bintang Alpha Centauri adalah cahaya  4,4 tahun yang lalu. Lho..., koq  jadi ke  masa lalu gitu..? Iya, bisa dibilang demikian. Itu dikarenakan cahaya dari bintang Alpha centauri menempuh perjalanan selama 4,4 tahun untuk sampai di depan mata kita. Masya Allah....!! Bagaimana dengan objek yang jaraknya ratusan bahkan ribuan tahun cahaya..???

          
        Kita berandai-andai dikit ya..., tapi berandainya bikin orang jadi setengah gila. ! anggap saja di bentaran jagad raya ini ada gugusan bintang yang memiliki planet yang berpenghuni...,anggap saja bumi kedua, dimana jarak bumi kedua itu, ehmmm......,anggap saja 500 ribu tahun cahaya. Terus di bumi kedua itu ada manusia yang iseng pake teleskop memandangi  Bumi tempat kita tinggal, anggap saja Teleskop mereka multi super canggih. Jadi bisa melihat Topografi sambil melihat hiruk-pikuk kehidupan Bumi kita. Jadi..., sambil geleng-geleng kepala, apa yang dilihat oleh manusia di bumi kedua itu saat ini adalah peristiwa kehidupan 500 ribu tahun silam di bumi kita, bukankah begitu kesimpulannya (maaf kalo angan-anganku salah, CMIIW). Jadi apa yang disampaikan oleh salah satu ayat di dalam kitab suci Al-Qur’an adalah sangat-sangat benar, kalau setiap detik sebuah kehidupan, peradaban, atau secara simpel aja manusia tidak lenyap begitu saja..., maksudnya suatu saat nanti akan ditunjukkan kepada kita baik-buruknya perbuatan kita sewaktu hidup di dunia. Suatu saat nanti akan ditunjukkan lagi kepada kita.


Misalnya, peristiwa 25 tahun yang lalu saat kita berada di gendongan ibunda, kemudian di usia 15 tahun kita bermain layang-layang, sepak bola dsb. Sebenarnya masih bisa disaksikan di daerah yang berjarak 25 Tahun cahaya atau 15 tahun cahaya dari bumi. Subhanallah....., ingat 1 tahun cahaya : 9,468 trilyun km. Masya Allah....,jadi kira-kira berjarak berapakah wilayah itu dari bumi?peralatan apa yang mampu menjangkaunya?  Subhanallah...,hanya Buroq yang mampu menjangkaunya..... Allahu Akbar!!!  Allah Maha Kuasa  

Oke kawan....., sudah paham maksud saya? Tahun cahaya itu sebenarnya bukanlah satuan waktu loh..., melainkan satuan jarak. Definisinya, Tahun cahaya adalah satuan jarak yang ditempuh oleh cahaya melewati  ruang hampa dalam waktu satu tahun. Tahun yang digunakan di sini adalah tahun julian berusia 365 hari. Kawan-kawan masih ingat cepat-rambat cahaya tiap detiknya adalah 300.000 km . itu baru per detik..., coba kita hitung. 300.000 x 60 x 60 x 24 x 365 = hasilnya....., uups....! kalkulator error. Kan nggak mungkin banget menghitung jarak bintang dengan satuan km, maka dari itu para ahli astronomi sepakat menggunakan satuan jarak bintang dengan satuan tahun cahaya. Keuntungan memakai satuan ini salah satunya adalah memperkecil angka pengukuran.

         
      Pernah nih aku dengar sebuah cerita dari guru ngaji aku, ketika Nabi Muhammad SAW diajak malaikat Jibril untuk melakukan perjalanan Isra’ dan Mi’raj , waktu itu Rasulullah SAW sedang tidur dan kaget dengan kedatangan Malaikat Jibril dan tidak sengaja tangannya mengenai gelas yang ada di atas meja. Kawan-kawan tahu tidak bahwa Isra’ Mi’raj adalah perjalanan suci Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke masjidil Aqsa dilanjutkan Mi’raj ke Sidratul Muntaha (Langit tingkat ke tujuh) dengan mengendarai Buroq. Di sana Rasulullah SAW diajak melihat Surga dan Neraka.., Sholat berjamaah dengan para Nabi Terdahulu. Masih dicuci isi hatinya..., setelah tuntas segala kegiatan suci tersebut, Rasulullah SAW diantar pulang oleh Malaikat Jibril ke rumahnya. Subhanallah...! ini yang membuat aku takjub dan terkagum-kagum. Kawan-kawan tahu kalau gelas yang tadinya dijatuhkan oleh Rasulullah SAW itu masih baru mengenai lantai, dan tumpahlah isi yang ada dalam gelas tersebut. Mungkin ini bisa disimpulkan menurut ayat suci Al-Qur’an bahwa Kecepatan Buroq melebihi kecepatan cahaya...!! Masya Allah......., Jika kawan-kawan ingin tahu lebih lanjut, Silakan baca Surah Al-Isra’ ayat 1


           Ehmmm......, sampai di mana tafakkur kita tadi? Oh ya.... Bintang Rigel. Cukup sampai Rigelkah tafakkur kita?  Tentu belum, karena masih banyak yang jauh lebih besar dari Rigel. Siapa bintang tersebut? Yuk..., kita tafakkur lebih lama. Karena sesungguhnya Tafakkur itu lebih baik dari pada dunia beserta isinya...



         Objek tafakkur kita berikutnya adalah Red Supergiant Star, Antares. Bintang ini sering kita lihat sebagai jantung rasi bintang Scorpio, Antares sendiri adalah bintang tercerah ke-16 di langit malam. Loh, bintang ini lebih redup dari Rigel dong? Berarti lebih kecil?! Tentu tidak demikian kawan, mau tahu berapa jari-jari bintang ini? Rigel itu belum seberapa, karena Antares memiliki jari-jari 800 kali jari-jari Matahari atau sekitar 556.400.000 km. Jari-jari Antares bahkan lebih dari dua kali jarak Matahari-Mars (228.555.000 km), atau bisa mencapai jarak Matahari-Asteroid. Artinya jika Matahari ditukar dengan Antares, maka Merkurius, Venus, Bumi, Mars dan Asteroid akan habis termakan raksasa ini. Naudzubillah… ternyata  Antares adalah monster yang sangat membahayakan banget ya...! Hiih... jadi lebih merinding lagi nih.


Sudah cukupkah kita dibuat merinding oleh bintang Antares? Haaah...., masih belum?? Karena masih ada bintang yang lebih besar dari Antares.

Astaghfirullahal Adzim....., siapa lagi bintang yang dimaksud?



Betaljusa (Betelgeuse). yaaah..., dialah yang mengalahkan ukuran raksasa si jantung scorpius, Antares. Nama lain dari bintang ini banyak dan bervariasi, dalam bahasa arab di sebut “Al-Jawza”. Di lidah orang timur tengah biasa di sebut “Betaljawza”, sedangkan dalam bahasa inggris mayoritas menyebutnya “Betelgeuse” . Bintang Betelgeuse (Alpha Orionis) ini sangat gagah sekali tampil sebagai “bahu kanan” Sang Pemburu Perkasa, Orion. Betelgeuse adalah bintang tercerah kesembilan di langit malam dengan magnitudo semu +0,58. Ia terlihat kerlap-kerlip berwarna merah, terlihat tidak seberapa. Tapi tahukah berapa jari-jari maharaksasa ini? Betelgeuse memiliki jari-jari 1180 kali jari-jari Matahari atau sekitar 820.690.000 km. Sebagai perbandingan, jarak Matahari-Jupiter adalah 780.420.000 km, dengan demikian jika Betelgeuse diletakkan pada posisi matahari,maka Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Asteroid dan Jupiter akan termakan. Naudzubillah Mindzalik…..!!! ternyata betelgeuse adalah monster yang lebih mengerikan dari Antares.


Oh ya kawan...,Sebagai catatan aja, selama ini banyak diperdebatkan mana yang lebih besar antara Betelgeuse dan Antares? Jika teman-teman searching di google misalnya, maka teman-teman akan temukan adanya perbedaan pendapat disana. Ada yang menyatakan Antares lebih besar dari Betelgeuse, ada pula yang sebaliknya. Jika kita teliti lebih lanjut, yang menyatakan Antares lebih besar karena mereka berfikir Betelgeuse berjarak 430 tahun cahaya dari bumi, sementara yang lain berpendapat Betelgeuse berjarak 640 tahun cahaya. Kenapa jarak berpengaruh terhadap radius? Dengan jarak yang lebih kecil dan magnitudo semu tetap, maka magnitudo mutlak akan lebih tinggi (lebih positif), magnitudo mutlak lebih tinggi artinya benda tersebut lebih redup (aturan magnitudo semakin minus semakin terang). Sementara itu magnitudo mutlak adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap radius sebuah bintang. Setidaknya terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap radius bintang, yaitu magnitudo mutlak dan B-V color index. Semakin rendah magnitudo mutlak maka semakin besar radius bintang itu, sebaliknya semakin tinggi B-V color index semakin besar pula radius bintang itu. B-V color indeks Betelgeuse dan Antares hampir sama, Betelgeuse 1,86 sedangkan Antares 1,87, nilai keduanya sangat tipis jika dilihat dari B-V color indeks. Maka dari itu faktor berikutnya yang menentukan adalah magnitudo mutlak, jika Betelgeuse berjarak 430 tahun cahaya maka bintang ini akan memiliki magnitudo mutlak yang lebih besar dari Antares (betelgeuse lebih redup), tapi jika ia berjarak 640 tahun cahaya maka magnitudo mutlaknya lebih kecil (lebih negatif) dari Antares, sehingga Betelgeuse lebih terang dari Antares. Lalu jarak manakah yang benar? Ternyata jarak 430 tahun cahaya adalah hasil penelitian pada tahun 1997, sedangkan menurut penelitian terbaru dengan menggunakan teknologi terbaru dengan resolusi yang lebih tinggi, jarak Betelgeuse adalah sekitar 640 tahun cahaya. Dengan demikian, disimpulkan bahwa Betelgeuse memilki radius yang lebih besar dari Antares. Hal lain yang bisa mendukung kesimpulan ini adalah, Betelgeuse memiliki luminositas 180.000 kali luminositas matahari (luminositas adalah total energi yang dipancarkan oleh bintang), sedangkan Antares hanya 65.000 kali luminositas Matahari. Luminositas adalah hasil perkalian Fluks (energi yang dipancarkan per cm2) dengan luas permukaan bintang. Dengan demikian luminositas berbanding lurus dengan luas permukaan. Itu artinya karena memiliki luminositas yang lebih tinggi maka luas permukaan Betelgeuse lebih besar dari Antares.


Subhanallah..., Allah Maha Kuasa..., Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan...???


Berikut ini ada beberapa dalil yang saya peroleh dari beberapa ayat-ayat suci Al-Qur’an:


1. Ayat Tentang penciptaan rasi bintang:

     “Dan sesungguhnya KAMI telah menciptakan rasi bintang-bintang di langit   dan KAMI menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandangnya” (Q.S Surah: 15 ayat 16)

2. Ayat tentang Keagungan dan Kekuasaan Allah  dalam menciptakan rasi bintang:

     “Maha Suci ALLAH yang menjadikan di langit rasi-rasi bintang. Dan DIA menjadikan juga padanya matahari yang bersinar dan bulan yang bercahaya”

(Q.S Surah: 25 ayat 61)

3. Ayat tentang penciptaan bintang tercerah di langit (Sirius):

      “Dan bahwasannya DIA lah (ALLAH yang maha kuasa) yang memiliki bintang Syi’ra (Syi’ra yang dimaksud adalah Sirius) (Q.S Surah An-Najm ayat 49)

4. Ayat yang berisi tentang dahsyatnya dari pada kehancuran bintang (Supernova):

      “Selain itu (sungguh ngeri) apabila langit terpecah belah, lalu menjadilah ia merah mawar (seperti kilatan minyak)” (Q.S Ar-Rohman ayat 37)


Subhanallah...!!! Allahu Akbar...!!! Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan..??


Subhanallah… sungguh luar biasa benar ciptaan Allah SWT ini. Tapi sebentar, apakah Betelgeuse adalah bintang terbesar? Haaah....., Ternyata tidak kawan…

Masya Allah.., berarti tafakkur kita masih terus berlanjut ya..., Subhanallah, Siapa lagi bintang raksasa yang dimaksud...??


VY Canis Majoris..., Yaaah, itulah namanya. a red hypergiant star julukan yang pantas bagi bintang raksasa lebih dari raksasa. Yaaah..., itulah kawan,nama bintang terbesar digalaksi bima sakti yang diketahui sampai saat ini. Bintang ini terletak pada jarak 4.900 tahun cahaya dan berada di konstelasi Canis Major, artinya jika kita ingin bertamasya ke bintang yang satu ini, maka kita perlu waktu 4.900 tahun untuk sampai disana dengan menggunakan roket foton berkecepatan cahaya. Subhanalloh… Adakah travel agent yang mau menawarkan paket jalan-jalan ke VY Canis Majoris?

Lalu berapa jari-jari hypergiant star yang satu ini? Siap-siap terkejut, karena jari-jarinya mencapai 1800-2100 kali jari-jari matahari atau maksimal sekitar1,47 miliar kilometer. Artinya bintang ini hampir dua kali lebih besar dari Betelgeuse. Subhanallah… Jika bintang ini diletakan pada posisi Matahari maka Saturnus pun akan ikut termakan olehnya, dimana jarak Matahari-Saturnus adalah 1,43 miliar kilometer.


Semua itu adalah bintang-bintang yang berada digalaksi Bima Sakti. Seberapa luas galaksi kita ini? Dimana letak Tata Surya kita?


Tata Surya kita terletak sekitar 8 kiloparsec atau sekitar 26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi dan terletak sekitar 24.000 tahun cahaya dari cakram terluar bima sakti. Artinya jika ada travel agent yang menawarkan paket jalan-jalan ke pusat Bima Sakti dengan menggunakan roket foton berkecepatan cahaya, maka kita memerlukan waktu 26.000 tahun untuk singgah di pusat galaksi tersebut. Masya Allah..., boro-boro kita mau bertamasya ke sana,kita pikir-pikir dulu deh yang matang sambil kita renungkan sejenak...! Jika memang siap ingin bertamasya ke sana, apakah kita benar-benar nyampe di sana...?? ingat...., 26.000 tahun perjalanan cahaya loh...., usia kita saja belum tentu mencapai di atas 100 tahun, apalagi mencapai usia 26.000 tahun..?? Masya Allah...! Wallahu A’lam...!!! dan asal kawan-kawan ketahui aja ya..., di pusat galaksi kita itu sebenarnya adalah Supermassive Black Hole (Lubang Hitam Raksasa Super massif) yang sangat mengerikan lagi menakutkan. ...!! Naudzubillah Mindzalik...!!! nggak mungkin bisa selamat deh..., kalau kita sampe terhisap olehnya. Gimana??? Masih pingin jalan-jalan ke sana?? Hiih..., aku jadi merinding sekali kalau mendengar istilah Black Hole.


Lalu bagaimana jika kita ingin melintasi sepanjang diameter Bima Sakti? Maka kita perlu waktu 100.000 tahun, karena diameter Bima Sakti adalah sekitar 100.000 tahun cahaya., Berminat....?

Kawan, itu barulah galaksi Bima Sakti, sementara di jagad raya ini terdapat miliaran galaksi. Dengan galaksi tetangga terdekat yaitu galaksi Andromeda saja jaraknya 2,5 juta tahun cahaya. Masih sanggupkah kita membayangkan seberapa luas ciptaan Allah SWT ini?


Bumi..., Yaaah, planet tempat kita tinggal ternyata teramat kecil bagi Jupiter, Jupiter bukan tandingannya Matahari, Dan Matahari hanya setengahnya Sirius, Sirius pun juga teramat kecil bagi Rigel, Rigel ternyata tak seberapa ukurannya jika dibanding Antares, Antares masih kalah dengan ukurannya Betelgeuse, Dan Betelgeuse yang kita anggap supergiant banget, itu hanya setengahnya VY Canis Majoris. Sementara bintang-bintang maha raksasa yang belum teridentifikasi itu bermiliar-miliar jumlahnya di galaksi Bima Sakti. Dan Bima Sakti hanyalah satu dari sekian miliar galaksi di jagad raya. Lantas siapakah sebenarnya kita ini? Masih bisakah kita bayangkan seberapa kecil kita?


Kini saat kita menikmati langit malam, tak hanya keindahannya yang kita bayangkan, tapi Keagungan Sang Penciptanya yang tertanam dalam diri. Merinding hati ini, menyaksikan kerlap-kerlip bintang di langit malam…


Ya ALLAH Dzat yang maha agung lagi maha mulia… Sungguh kami malu atas segala kesombongan kami selama ini…..!!!!!!





Tidak ada komentar: